Text
Mimi Lan Mintuna
“Ini melebihi perbudakan yang paling keji. Aku
tidak terima ini…. Demi setan, aku bersumpah
akan membunuh mereka.”
Indayati, asal Gunungpati, Ungaran, diperdaya oleh sindikat
pedagang perempuan internasional. Diiming-imingi main
film di Bangkok, ibu muda itu bersama beberapa gadis belia,
termasuk adik sepupunya yang baru berusia 16 tahun,
dipaksa menjadi model dan bintang film porno sekaligus
pemuas nafsu lelaki hidung belang. Dia digelari “Waca
Waka”—Wanita Cantik Wajah Kampung—sebutan bagi
primadona bursa seks di Bangkok, Hongkong, hingga Tokyo.
Petruk—panggilan ejek buat Petrus, suami Indayati—
ditembak di dada oleh pembunuh bayaran. Lolos dari maut,
preman kampung ini bertobat dan bertekad mencari istrinya
hingga ke ujung dunia untuk menebus sikapnya yang suka
main gampar. Ternyata yang harus ia hadapi bukanlah
penjahat kelas teri, melainkan kelompok bandit yang licin
dan kejam.
Sanggupkan mereka mengatasi segala rintangan itu?
Dapatkah mereka bersatu kembali?
Ketersediaan
PD00662 | 813 REM m | GMD | Tersedia |
Informasi Detail
- Judul Seri
-
-
- No. Panggil
-
813 REM m
- Penerbit
-
Jakarta :
KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).,
2007
- Deskripsi Fisik
-
E-book
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
978-979-91-0061-0
- Klasifikasi
-
813
- Tipe Isi
-
text
- Tipe Media
-
other
- Tipe Pembawa
-
-
- Edisi
-
Cet. 1
- Subjek
-
- Info Detail Spesifik
-
iv + 292 hlm.; 13,5 X 20 cm
- Pernyataan Tanggungjawab
-
-
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
“Ini melebihi perbudakan yang paling keji. Aku
tidak terima ini…. Demi setan, aku bersumpah
akan membunuh mereka.”
Indayati, asal Gunungpati, Ungaran, diperdaya oleh sindikat
pedagang perempuan internasional. Diiming-imingi main
film di Bangkok, ibu muda itu bersama beberapa gadis belia,
termasuk adik sepupunya yang baru berusia 16 tahun,
dipaksa menjadi model dan bintang film porno sekaligus
pemuas nafsu lelaki hidung belang. Dia digelari “Waca
Waka”—Wanita Cantik Wajah Kampung—sebutan bagi
primadona bursa seks di Bangkok, Hongkong, hingga Tokyo.
Petruk—panggilan ejek buat Petrus, suami Indayati—
ditembak di dada oleh pembunuh bayaran. Lolos dari maut,
preman kampung ini bertobat dan bertekad mencari istrinya
hingga ke ujung dunia untuk menebus sikapnya yang suka
main gampar. Ternyata yang harus ia hadapi bukanlah
penjahat kelas teri, melainkan kelompok bandit yang licin
dan kejam.
Sanggupkan mereka mengatasi segala rintangan itu?
Dapatkah mereka bersatu kembali?
Komentar
Anda harus masuk sebelum memberikan komentar