Text
Seri Buku Tempo: Lekra dan Geger 1965
17 Agustus 1950, di Jakarta, sejumlah seniman dan
politikus membentuk Lembaga Kebudayaan Rakyat
(Lekra). Melalui konsep seni untuk rakyat, Lekra
mengajak para pekerja kebudayaan mengabdikan
diri untuk revolusi Indonesia.
Hubungannya yang erat dengan Partai Komunis
Indonesia (PKI) menyeret lembaga ini ke tengah
pusaran konflik politik. Ketika PKI digdaya, yang
bukan Lekra diganyang. Sebaliknya, ketika zaman
berubah, khususnya pasca Geger 1965, yang Lekra
dihabisi.
Inilah sepenggal sejarah gagasan Indonesia, ketika
seni amat digelorakan sekaligus dikerangkeng.
PD00561 | GMD | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain