Text
Rekonstruksi Bahasa Minangkabau
alam penelitian bahasa Minangkabau ini, menguraikan dengan jelas bahwa bahasa Minangkabau memiliki variasi-variasi bahasa yang perlu didokumentasikan. Variasi itu terjadi baik dalam bidang fonologi, morfologi, maupun bidang leksikon.
Berdasarkan unsur fonologis, bahasa Minangkabau di daerah Sumatera Barat dikelompokkan atas 16 dialek; berdasarkan unsur morfologis, dikelompokkan atas 39 dialek; sedangkan berdasarkan unsur leksikal, dikelompokkan atas 7 dialek.
Unsur fonologis dan morfologis mendukung pengelompokan dialek berdasarkan unsur leksikal. Akan tetapi, bila ketiga unsur tersebut dipertimbangkan lebih jauh untuk pengelompokan dialek dalam Bahasa Minangkabau, maka setiap TP bisa merupakan dialek tersendiri. Hasil yang didapatkan bukanlah berupa pengelompokan, melainkan hanya keanekaragaman; padahal salah satu tujuan penelitian geografi dialek adalah untuk menentukan pengelompokan dialek. Oleh karena itu, untuk selanjutnya, pengelompokan dialek bahasa Minangkabau yang berdasarkan unsur leksikallah yang digunakan.
Jadi, pemilihan unsur leksikal dalam pengelompokan dialek bahasa Minangkabau bukan disebabkan oleh ketidaksesuaian unsur fonologis dan morfologis dengan unsur leksikal, melainkan karena keanekaragaman fonologis dan morfologis begitu besar sehingga kurang berguna demi pengelompokan dialek. Dengan demikian, dalam bahasa Minangkabau, pengelompokan dialek hanya dapat dilakukan secara kasar karena tidak semua tingkat struktur bahasa dapat digunakan. Hal itu menunjukkan bahwa variasi untuk setiap tingkat struktur tidak sama.
Pembagian dialek atas 7 kelompok berdasarkan unsur leksikal yang dimaksud adalah sebagai berikut: (1) dialek Rmt; (2) dialek Msl; (3) dialek Pk, yang terdiri atas 2 subdialek, yaitu subdialek Pk1 dan subdialek Pk2; (4) dialek Pla; (5) dialek Atd, yang terdiri atas 2 subdialek, yaitu subdialek Atd1 dan subdialek Atd2; (6) dialek Ps, yang terdiri atas 2 subdialek, yaitu subdialek Ps1 dan subdialek Ps2; dan (7) dialek Kb.
Dari ketujuh dialek di atas, dialek Atd merupakan dialek yang paling luas daerah pakainya dan memiliki penutur yang paling banyak. Dialek-dialek lainnya dipakai pada daerah yang relatif kecil dengan penutur yang juga relatif lebih sedikit.
PD00316 | 419 Nad R | GMD | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain